Perjalanan di mulai. dok. Ardian |
Setiap perjalanan adalah cerita. Ia akan menjadi cerita yang lambat laun akan hilang jika tidak didokumentasikan.
Menulis adalah kegiatan pendokumentasian cerita.
Aku hanya tidak ingin perjalanan yang telah aku lakukan menjadi cerita yang
tidak lagi bisa dikenang. Meski hanya perjalanan biasa, oleh orang-orang biasa,
melakukan hal-hal biasa, tetapi kesan yang ada di dalamnya yang tidak akan
pernah terganti. Meski sederhana, di dalamnya ada kita. Kita-lah yang membuat
perjalanan itu menjadi sangat berharga.
Aku membuat
#CatatanHalbar hanya ingin ceritaku, cerita kita, dapat dinikmati kapan saja.
Tidak ada pengkhususan untuk siapa catatan ini dibuat, siapa saja jika berkenan
bisa mampir ke blogku dan membacanya. Jangan bayangkan catatan ini seperti
layaknya catatan perjalanan seperti Naked
Traveller –nya Trinity, Selimut Debu, Titik Nol –nya Agustinus
Wibowo, atau catatan perjalanan lain yang telah dibukukan. Ini cuma dokumentasi
perjalanan biasanya. Penulisnya pun orang biasa, bukan seorang travel writer, traveler, backpacker, atau
semacamnya. Saya hanya seorang biasa yang suka jalan-jalan. Hanya itu.
Sedikit
cerita tentang #CatatanHalbar. Di dalam kumpulan catatan ini bercerita tentang
perjalananku ke pulau Halmahera, tepatnya di Halmahera Barat (Halbar) bersama
tim Ekspedisi NKRI 2014 Subkorwil 05/ Ternate dan Halmahera Barat. Tidak semua
kuceritakan di sini, hanya perjalananku ke beberapa tempat yang aku kunjungi
saja. Catatan ini juga bukan catatan wisata, karena perjalananku ke sana
bukanlah perjalanan wisata. Semua kutulis apa adanya dari sudut pandangku.
Jika
terdokumentasikan semua, kurang lebih ada 30 catatan yang akan aku upload di
blog ini. Masing-masing catatan berdiri sendiri, tidak terkait satu sama lain.
Hanya beberapa catatan yang memiliki keterkaitan, karena mungkin terlalu
panjang jadi harus dibagi menjadi beberapa bagian.
Selamat
menikmati apa yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar