Selasa, 14 Januari 2014

Nglanggeran yang Terus Nyaman

dokumentasi Ikalkeriting.blogspot.com
Mungkin sekitar dua atau tiga tahun yang lalu aku mengunjungi gunung api purba Nglanggeran. Aku masih ingat bagaimana kondisi objek wisata andalan desa Nglanggeran, Gunung Kidul ini dulu, masih asri, belum banyak gazebo, jalanan juga masih cukup susah untuk dilalui. Jika hujan jalanan setapak akan becek dan licin (sekarang juga masih), camping ground belum sebanyak sekarang, dan jalan menuju ke puncaknya harus didaki dengan menggunakan tangga kayu.



Waktu ke sana kemarin, banyak sekali perubahan di tempat ini, di antaranya gazebo yang banyak dibangun di beberapa spot sebagai tempat peristirahatan, anak-anak tangga dari batako dibeberapa tempat yang sedikit menanjak, camping ground yang luas dan nyaman, jalan menunju ke puncak yang lebih mudah, dan adanya jalur menurun yang nantinya akan melewati jalan sempit di antara dua bukit karang besar. Dulu jalan ini sepertinya belum ada. Terlihat dari kondisi jalurnya yang terlihat rapi. Dari atas juga terlihat embung yang terlihat masih dalam proses pembangunan. 

Tempat ini juga cukup bersih, tong sampah sudah ada di banyak tempat. Tetapi masih ada saja orang-orang bodoh yang tidak bisa baca papan pengumuman “Buang Sampah Pada Tempatnya” dan orang buta karena tidak melihat ada banyak tong sampah sehingga mereka membuang sampah dengan sembarangan. Satu lagi, orang-orang alay yang mencorat-coret batu dan gazebo dengan nama-nama jelek mereka. Astaghfirullah, kenapa jadi emosi.
dokumentasi Ikalkeriting.blogspot.com
Ah, perubahan (lebih baik) juga terdapat di bagian toilet yang terletak di loket. Setiap pengunjung yang hendak menggunakan fasilitas toilet diwajibkan melepas alas kaki di depan. Pengelola sudah menyiapkan sendal untuk pengunjung yang ingin ke toilet. Ini cara yang cerdas untuk menjaga kondisi toilet tetap bersih dan nyaman. Namun, lagi lagi masih ada saja orang “bodoh” dan “buta” yang seenaknya saja masuk dengan kondisi alas kaki kotor. Astaghfirullah… #emosilagi.

Ini bukti kalau masyarakat desa Nglanggeran benar-benar sadar perubahan dan jujur. Sebagian besar pengelolaan pariwisata melibatkan warga desa Nglanggeran. Berbagai bantuan yang diberikan seperti PNPN yang diterima tahun 2011 dan 2012 mereka gunakan untuk mengembangkan berbagai sarana dan prasarana pendukung di tempat ini. Pembangunan embung Nglanggeran sebagai pelengkap untuk Kebun Buah Nglanggeran yang baru diresmikan Sri Sultan Hamengkubuwono pada 19 Februari 2013 lalu juga diambil dari dana hibah APBD DIY sebesar 1,4 M. Terdapat durian montong, klengkeng, rambutan, alpukat, kako, dan sebagainya. Namun, kebun buah ini baru bisa dinikmati minimal lima tahun lagi. Salah satu wujud keberhasilan terlihat dari jumlah pengunjung yang terus meningkat setiap tahunnya.

dokumentasi Ikalkeriting.blogspot.com
Sedikit ngomongin Embung Nglanggeran nih. Dari info yang aku dapat, Embung ini cukup unik karena dibangun di atas bukit dengan ketinggian 500 mdpl. Terletak di kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Embung ini memanfaatkan air hujan dan suplai mata air yang ada di desa Nglanggeran, Sumber Air Tujuh. Aku kurang tahu bagaimana sejarahnya sumber mata air ini. Dari yang pernah aku dengar, di Nglanggeran terdapat 7 sumber mata air yang digunakan sebagai tempat semedi pada zaman dulu.

dokumentasi Ikalkeriting.blogspot.com
Embung ini berfungsi ganda, selain sebagai sumber air untuk perkebunan buah yang dibangun di tempat ini, juga membuat Nglanggeran menjadi semakin menarik untuk dikunjungi. Embung ini terlihat keren sekali ketika kita melihatnya dari puncak Gunung Purba Nglanggeran. Embung ini hanya penadah air, bukan kolam renang. Kedalamannya sekitar tiga meter. Jika ingin mengunjungi lebih dekat, akses ke sana saat ini sedang di bangun, tetapi sudah bisa untuk dilalui. Biaya masuk 3000 per orang. Tetapi ingat ya, tidak boleh berenang, tidak boleh memasukkan apapun ke dalam embung, dan pastinya harus menjaga kebersihan tempat ini.

Eh, pada tau embung gak sih? Itu beda lho sama embuh. Duh, udah ngomong panjang lebar gini gekgek pada nggak tau embung itu apa. Googling sono….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi Blognya ini ....

Tayangan

Cari Blog Ini

Teman-teman