Sabtu, 21 Desember 2013

Pare #5 : Hampir jadi Korban Ulang Tahun

Wah, gara-gara Mbak Maria yang salah manggil nama, hampir saja aku jadi bulan-bulanan semua member Saigon karena dikira ulang tahun. Ternyata selama ini Mbak Maria selalu manggil aku Fadly. Awalnya aku nggak terlalu ngeh kalau dia kenal aku Fadly, memang aku dan Fadlya sama-sama member baru, dan sama-sama memakai kaca mata. Waktu tanggal 17 Desember. Sehari sebelumnya beberapa member Saigon, khususnya yang kamar di lantai dua udah mulai nanya-nanyain “Besok ulang tahun yak? Hahaha.” Sambil ketawa. Udah dijelasin kalau bukan, tapi pada ngeyel aja.

Pas tanggal 17 pagi, waktu aku sarapan di warung depan Camp, Mbak Maria tiba-tiba ngajak salaman. “Happy Birthday yak,” katanya. Usut punya usut, ternayat memang memang Mbak Maria yang nyebarin info kalau hari ini aku ulang tahun. Dia yakin banget, karena dia liat tanggal lahirku di lembar pendaftaran untuk masuk camp. Kemudian surat itu dia liatin ke aku dan ternyata, namanya adalah Muhammad Fadly Yassin. Waktu aku kasih KTP ku, dia masih heran karena namaku ternyata bukan Fadly.

Hingg malam, masih ada beberapa teman yang mengira kalau hari itu adalah ulang tahunku. Waktu aku liatin KTPku, ekspresinya sama dengan Mbak Maria, shock. “It’s real?” tanya Reno. “Ya, That’s real!” kataku. Tapi dia masih saja belum sepenuhnya percaya. Kemudian berlalu ke kamar lain untuk menarik sumbangan untuk “pesta ulang tahun” malam nanti. Ya, kalian taulah apa makna “pesta” yang dia maksud.

Tapi akhirnya aku aman. Banyak yang percaya kalau hari itu memang bukan hari ulang tahunku, tapi ulang tahunnya Fadly. Sayangnya, dia tidak bisa dieksekusi karena sakit. Tidak taulah apa dia beneran sakit atau hanya alibi agar tidak dikerjain semua member Saigon.

Walaupun Fadly tidak bisa dikerjain, pesta ulang tahun malam itu tetap berlangsung. Sebetulnya hari itu ada tiga orang yang ulang tahun, tapi hanya satu orang yang bisa menjalaninya karena yang satu, si Fadly sedang sakit, dan satu lagi sedang tidak di camp.

Bayangkan saja apa rasanya malam-malam, hujan, pakaian semua basah, dan dicampur dengan adonan yang entah apa bentuk dan baunya. Jadilah dia seperti ini.

prosesi "Pesta Ulang Tahun" Ryan di depan Saigon Camp
foto : Ardian

Setelah selesai mencampur adukkan berbagai adonan ke seluruh tubuh yang berulang tahun, giliran dia untuk mencari korban. Kalau tidak bisa memegang orangnya, dia akan mencari mangsa handuk, sepatu, pakaian atau apapun yang ada di jemuran. Sial, malam itu semua handuk jadi mangsanya. Padahal aku sama sekali tidak ikut-ikutan, cuma ikut iuran doang sih. Tidak cuma aku ternyata, semua handuk yang ada menjadi mangsanya, termasuk handuk milik tutor. Ya, itu cukup adil lah. Karena ini kesenangan bersama, tidak boleh marah. Anggap aja ini bagian dari kebersamaan sesama member Saigon Camp. Who are You?? I’m Saigon Warriors!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi Blognya ini ....

Tayangan

Cari Blog Ini

Teman-teman