Minggu, 15 Desember 2013

Pare #3 : Desa Wisata Bahasa Inggris “Dewi Pending”




Masjid Pare
photo by Ardian
Minggu pagi, aku berkeliling Pare. Berdasarkan info dari seorang teman, katanya ada taman di belakang masjid Pare. Aku pun menuju ke sana dengan menggunakan sepeda ontel pink pudar. Jaraknya tidak terlalu jauh dari Campku, mungkin sekitar 1 Km, di ujung jalan raya sudah terlihat sebuah masjid yang cukup besar. Ini masjid Pare. Cukup besar, tetapi terlihat tidak terawat. Beberapa atapnya terlihat tidak lengkap, beberapa bagian terlihat pecah, dan rusak. Cat masjid juga terlihat sudah pudar. Namun, masjid ini tetap bersih dan nyaman dengan pepohonan dan tanaman yang tumbuh rimbun di sekitarnya. 


Gapura Taman Pare-Kediri di Belakang masjid Pare
photo by Ardian
Aku berputar ke belakang masjid dan menemukan sebuah taman. Di bagian timurnya terdapat gerbang kecil dengan tulisan Taman Pare-Kediri di atasnya. Taman Pare tidak terlalu besar, hanya berisi beberapa jenis bunga dan tanaman hias. Lantainya terdiri dari bebatuan padat dan barisan pot-pot besar yang disusun kotak-kotak besar. Tempat ini ramai oleh beberapa keluarga yang membawa anaknya untuk jalan-jalan pagi. Ada juga beberapa anak muda dan remaja yang foto-foto di sekitar taman. Jika lapar, ada penjual bakpao berbagai rasa dengan harga murah, cukup Rp 1000/ buah.





Setelah puas melihat-lihat di taman, aku pulang melalui arah yang berlawanan. Kemudian aku tertarik dengan sebuah gapura yang bertuliskan “WELCOME TO DEWI PENDING Desa Wisata Pendidikan Bahasa Inggris”. Kemudian aku membelokkan sepedaku masuk ke dalam desa wisata tersebut. Awalnya kukira tempat ini seperti desa Tulungrejo tempat berbagai English Course yang menjadi tujuan siapapun yang ingin belajar bahasa Inggris di Pare. 







 
Di desa wisata ini hanya sebuah desa, lebih mirip seperti kompleks perumahan. Hanya ada beberapa tempat kursus. Aku penasaran dengan tempat ini, kemudian mampir sekaligus sarapan di warung pecel dengan gapura tersebut. Aku bertanya kepada penjualnya tentang desa wisata Pendidikan bahasa Inggris tersebut. Menurutnya, desa ini hanya ramai ketika liburan sekolah. Biasanya Siswa Sekolah berkunjung ke sana sekitar seminggu. Bisa dikatakan kegiatan di sana seperti outbond, para siswa diajak berbagai permainan tetapi dengan menggunakan bahasa Inggris. 




15/12/2013

3 komentar:

  1. Mas, nuliso seng akeh tentang Pare. Mayan buat bahan nulis, hahaha. Aku kemarin ke sana nggak sempet jalan-jalan gegara jadwal padat :|
    Btw, kalo ada libur, coba ajak teman-teman ke terowongan Surowono atau Air Terjun Madakaripura. Dijamin berkesan :)

    BalasHapus
  2. minggu depan insy Allah mau ke terowongan surowono. tapi kalo air terjun madakaripura jauh banget.. next time aja lah... masih ada banyak waktu, insy Allah. mau balik medan dulu

    BalasHapus
  3. Hohoho. emang berapa minggu e di sana?

    BalasHapus

Isi Blognya ini ....

Tayangan

Cari Blog Ini

Teman-teman