Rabu, 28 Januari 2015

Kecanduan Kopi


sumber : google.com


Aku lupa kapan pertama kali aku mencoba kopi tanpa gula, yang jelas aku merasa sensasi rasa pahit, getir, bahkan terkadang bercampur dengan rasa kecut seperti yang dirasakan ketika meminum kopi di Sabang. Setelah itu aku tidak berani mencoba kopi pait lagi selama beberapa saat. Jika diajak ke warung kopi dan memesan secangkir kopi tanpa gula, aku selalu meminta gula dan kutambahkan sendiri. Tidak banyak, hanya sedikit saja untuk mengurangi rasa pahitnya. Namun, akhirnya aku memberanikan diri meminum kopi pahit. Hingga sekarang, aku seperti ketagihan kopi. Bahkan hanya mencium bau bubuk kopinya saja aku merasa fly seperti anak-anak jalanan yang ­ngelem.

Ketika aku membuat kopi exelso yang kubawa dari Jogja (padahal di sini juga ada) dan kubuat tanpa gula, keluargaku banyak yang heran dan berkata aneh. Bahkan mamak marah-marah kalau aku bikin kopi pahit, katanya harus dikasih gula biar gak masuk angin, maag, dan bisa ngerusak mata. Konon katanya kopi bisa meningkatkan asam lambung, terutama bagi penderita maag, tapi kalau ngerusak mata aku belum pernah dengar. Kata bapak, “Ya ngerusak mata kalau sendok kopinya keculek.” Hahaha.

Memang tidak sering minum kopi, bahkan bisa dikatakan jarang. Lebih lagi warung kopi di Medan tidak banyak dan tidak semurah di Jogja, jadi kalau mau minum kopi lebih baik beli bubuk kopi dan membuat sendiri di rumah. Walaupun masih belum tau gimana takaran yang pas, tapi lumayan nikmatlah.

sluuuuurrpp... 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi Blognya ini ....

Tayangan

Cari Blog Ini

Teman-teman