Rencana untuk eksplor objek wisata di sekitar Sumatera Utara
dimulai dari air terjun Teroh-teroh yang terletak di desa Rumah Galoh,
kecamatan Sei Bingei, Langkat Sumatera Utara. Teroh-teroh dalam bahasa Karo
artinya bawah. Aku kurang tau makna ‘bawah’ dari air terjun tersebut. Yang jelas,
saat ini tempat tersebut menjadi objek wisata pilihan banyak orang di Medan dan
sekitarnya. Sewaktu kami ke sana tidak terlalu banyak pengunjung, mungkin
karena lokasinya yang jauh dari jalan raya dan akses menuju lokasi yang lumayan
jauh sehingga hanya anak-anak muda saja yang berminat mengunjungi tempat
tersebut. Memang sih sewaktu kami ke sana nyaris tidak terlihat orangtua dan
anak-anak.
Jika ingin mengunjungi Air terjun Teroh-teroh aksesnya cukup
mudah, dari medan menempuh jarak menuju Binjai selama satu jam kemudian
dilanjut dengan perjalanan lurus menuju desa Rumah Galoh sekitar satu jam. Perjalanannya
juga cukup mudah, tidak terlalu banyak persimpangan. Jika sudah sampai di desa
Rumah Galoh akan ada banyak pemuda setempat yang menawarkan jasa untuk
mengantar hingga sampai ke lokasi. Tinggal terserah anda ingin mengikuti atau
jalan sendiri menuju lokasi yang sebenarnya hanya mengikuti jalan saja. Tidak ada
angkot yang menuju kesana, jadi disarankan untuk membawa kendaraan sendiri.
Untuk menuju ke lokasi air terjun kita akan diantar oleh
guide yang dikelola oleh penduduk setempat dalam bentuk shelter-shelter atau pos-pos
guide. Untuk sementara ini mereka masih mengelola secara mandiri dan terpisah
antara satu pos dengan pos lainnya. Satu rombongan akan dipimpin 1 atau dua
orang guide. Selain menjadi penunjuk jalan, mereka juga akan membawakan barang-barang
pribadi anda seperti handphone atau dompet ke dalam plastik. Sedangkan untuk pakaian, tas, helm, sepatu,
dsb bisa dititipkan di pos. Barang-barang yang disimpan di pos akan dicatat dan
dijadikan satu di dalam karung.
Jalur traking menuju lokasi air terjun melewati perkebunan
karet milik warga. Selain itu, guide akan mengajak kita ke kolam abadi. Tempat ini
sebenarnya adalah aliran sungai menuju air terjun teroh-teroh. Airnya yang jernih
dan sejuk membuat banyak orang merasa betah berlama-lama berendam di sini. Selain
itu, aku sendiri tidak begitu tau kenapa warga sekitar menamakannya kolam
abadi, mungkin sebagai salah satu strategi marketing saja.
Itu anak kecil di belakang ngapain ya? horor nih. |
Air sungainya sangat jernih dan sejuk. |
Perjalanan selanjutnya menuju air terjun Teroh-teroh
dilakukan melalui jalur sungai, itu artinya kita akan diajak body rafting
dengan hanya menggunakan jaket pelampung. Saran saya, hati-hati saat melakukan
body rafting, selain banyaknya bebatuan besar sehingga memunculkan putaran air
dibawahnya, ada banyak pohon-pohon yang tumbang ke bawah sungai. Ranting-ranting
pohon ini cukup tajam, jika tidak hati-hati bisa melukai badan dan sangat
berbahaya. Para guide akan membantu untuk melewati rintangan-rintangan
tersebut.
Aku sedikit kecewa saat kesana tidak membawa kamera
waterproof seperti gopro atau semacamnya, karena kita akan menyaksikan banyak
pemandangan yang menakjubkan ketika melakukan body rafting. Sayang sekali jika
momen tersebut tidak terdokumentasikan. Aku teringat ketika melakukan susur
sungai di hutan Gigisoro, Sidangoli, Halmahera Barat bersama bang Irwandi dan
temannya pak Demanus (aku lupa namanya). Lokasinya kurang lebih sama; sungai
yang masih asri dengan tebing yang menjulang tinggi di kanan kirinya. Jika dibersihkan
dari kayu-kayu yang melintang dan menatanya sedemikian rupa, aliran sungai ini
bisa dipromosikan sebagai objek wisata rafting.
Teroh-teroh waterfall (sok inggris) |
Setengah jam perjalanan menyusuri sungai, tiba lah kita di
air terjun teroh-teroh. Agak sulit jika ingin mengabadikan tempat ini secara
full, karena lokasinya yang sempit dan banyaknya pengunjung ingin berfoto
dengan latar belakang air terjun Teroh-teroh. Sebuh pohon yang melintang di
tengahnya bagiku juga cukup mengganggu pemandangan. Tapi yah, inilah air terjun
Teroh-teroh yang bisa menjadi salah satu objek wisata pilihan bagi anda yang
ingin berkunjung ke kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Sorry fotonya masih narsis, nanti kalau ada kamera sendiri insyaallah aku fotokan secara full.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar