Sabtu, 03 Mei 2014

Rencana yang Tidak Terencana


Kemenhub Jailolo, Halmahera Barat

 Semua hal ini jauh dari rencanaku. Tetapi itulah rahasia Tuhan, Dia memiliki kuasa untuk mengabulkan apa yang kita rencanakan ataupun apa yang tidak kita rencanakan.

Aku mengatakan, ini adalah pengalaman yang tidak terduga. Aku memang merencanakannya, tapi Allah memberi jalan dari apa yang tidak terduga. Sampai saat ini aku masih merasa takjub dengan rencana-Nya yang hebat. Aku juga masih sedikit tidak percaya dengan tanah yang aku pijak sekarang; Jailolo, Halmahera Barat, salah satu daerah di dalam provinsi Maluku Utara. Memang sudah kutuliskan tentang rencanakan pasca kuliah, aku ingin menapakkan kaki di sepertiga Indonesia. Mulanya memang aku ingin menuju ke bagian timur Indonesia. Dalam buku perencanaanku, aku ingin menjelajah bumi Jawa Timur. Ada beberapa tempat yang masuk dalam daftar tempat yang ingin aku kunjungi, seperti air terjun Madakaripura, di Tumpang, Bromo, Kawah Ijen, blue fire, serta teluk hijau di Banyuwangi, kemudian nyeberang ke Lombok untuk mendaki Rinjani, dan kembali ke Temanggung untuk menjejakkan kaki ke gunung Sumbing. Gunung Kelud yang sebenarnya tidak ada dalam daftar tempat yang ingin dikunjungi, sudah sempat kukunjungi sebelum meletus pada Februari lalu.

Tarian penyambutan
Tetapi Tuhan memberi jalan untuk lebih dulu mengunjungi kepulauan Maluku Utara. Akhirnya, akhir Februari lalu aku bersama Tim dari berbagai perguruan tinggi dan elemen TNI mendarat di bandara Babullah, Ternate sebelum sehari kemudian nyeberang ke pulau Halmahera, tepatnya di Jailolo, Halmahera Barat. Kedatangan kami disambut dengan tarian Jokokaha lengkap dengan ritual penyambutan bagi pendatang baru di tanah Kesultanan Jailolo ini. Dalam ritual tersebut, terdapat seorang Kyai, dua orang perempuan membawa nampan yang berisi air di teko emas, koin, rumput, serta beras kuning, juga empat orang anak laki-laki dan dua orang perempuan yang menarikan tarian jokokaha. Ritual tersebut menandakan penerimaan bumi Jailolo terhadap pendatang baru tersebut.

Banyak sekali pengalaman menarik selama beberapa hari tinggal di sini. Kami bertemu beberapa warga yang ternyata mereka adalah orang Jawa yang sudah menetap lama di sini. Dari mereka kami tahu bahwa penduduk Halmahera adalah orang yang ramah dan baik hati. Jika memiliki buah-buahan atau hasil ladang, tidak akan sungkan-sungkan memberi jika kita meminta dengan baik. Di sini juga daerah yang cukup aman. Terlepas dari kerusuhan pada tahun 2000an yang hampir memecah belahkan warga di sini, secara umum di sini cukup aman. Tidak ada maling, pencopet, atau pelaku kejahatan lainnya. Semua tinggal secara damai. Walau terkadang juga ada beberapa kasus kriminal dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

Berfoto dengan para penari cilik

Becak di sini juga unik dari daerah lain. Mereka memodif sepeda motor mereka menjadi becak motor dengan bagian depan diberi tempat duduk seperti becak, kemudian dimodifikasi sedemikian rupa agar menyerupai bagian dengan mobil. Tidak lupa, speaker, amplifire dan pemutar musik sebagai komponen yang wajib ada. Umumnya lagu atau musik yang diputar adalah musik-musik dugem atau musik dengan intonasi cepat dan keras seperti rock, dan musik DJ. Biaya yang harus mereka keluarkan untuk memodifikasi satu becak motor seperti itu sekitar 20 – 40 juta. Walau memakan biaya cukup besar, tetapi mereka tidak merasa rugi, karena musik-musik itu juga menghibur mereka ketika di jalan mencari penumpang. Jika dipakai sendiri, pendapatan mereka juga cukup besar. Jika dibawa sendiri, sehari mereka bisa mendapat hasil bersih sekitar 200rb. Jika pendapatan itu konsisten, dalam waktu enam bulan mereka sudah bisa balik modal plus untung. Tetapi mereka tidak bisa setiap hari kerja, karena hari sabtu dan minggu nyaris tidak ada penumpang. Sebagian besar dari mereka memilih meliburkan diri, karena penumpang mereka yang sebagian besar dari golongan pegawai atau mahasiswa libur pada hari sabtu dan minggu dan memilih kembali atau pergi ke kota Ternate.

Hal yang tak kalah menarik dari tempat ini adalah keindahan pantai yang terbentang seluas mata memandang. Dari pinggiran pantai di teluk Jailolo atau pantai-pantai lain berhadapan langsung dengan pulau Ternate, pulau Tidore, pulau Maitara dan pulau-pulau kecil lainnya. Keunikan pulau-pulau tersebut adalah gunung-gunung yang menjulang tinggi di setiap pulau. Misalnya gunung Gamalama yang terkenal aktif seperti Merapi di Jawa Tengah, juga gunung Tidore di pulau Tidore.

Di Halmahera Barat sendiri sebenarnya terdapat banyak gunung, baik aktif maupun tidak. Sepeti gunung Jailolo yang masih berbentuk seperti kerucut, gunung Ibu yang terkenal aktif, gunung Sahu, dan sebagainya.

Terkadang aku masih tidak percaya aku berada di tempat ini atau menjadi bagian dari kegiatan yang saat ini aku ikuti. Semua hal ini jauh dari rencanaku. Tetapi itulah rahasia Tuhan, Dia memiliki kuasa untuk mengabulkan apa yang kita rencanakan ataupun apa yang tidak kita rencanakan. Apapun yang aku dapatkan, aku alami dari setiap kejadian yang ditetapkan Allah kepadaku, Aku sangat bersyukur mendapat bagian kehidupan yang sangat menakjubkan ini. Semua pengalaman ini adalah pengalaman yang luar biasa dalam hidupku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi Blognya ini ....

Tayangan

Cari Blog Ini

Teman-teman