Minggu, 02 Februari 2014

Rahasia Mengubah Dunia

 “Tuhanberikanlah aku kebesaran jiwa untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah, dan kebijaksanaan untuk membedakan keduanya.- Reinhold Neibuhr - 

Sewaktu naik pesawat dari Jakarta ke Medan, aku membaca sebuah artikel menarik di Lion Air Magazine, judulnya “Rahasia untuk Mengubah Dunia” penulis Jemy C.O (kalau aku tidak salah). Dalam artikel tersebut mengutip sebuah petuah bijak yang dipahat di atas sebuah makan di Westminster Abbey, Inggris dengan catatan tahun 1100 Masehi.

google.com
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia. Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tak kunjung berubah. Maka cita-cita itu pun agak kupersempit, lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku. Namun, tampaknya hasrat itu pun tiada hasilnya. Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa kuputuskan untuk mengubah keluargaku, orang-orang yang paling dekat denganku. Tetapi celakanya mereka pun tidak mau diubah! Dan, kini sementara aku berbaring saat ajal menjelang, tiba-tiba kusadari andaikan yang pertama-tama kuubah adalah adalah diriku, maka dengan menjadikaan diriku sebaai panutan, mungkin aku bisa mengubah keluargaku. Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku, kemudian siapa tahu aku bahkan bisa mengubah dunia!

Setiap orang memiliki mimpi mengubah dunia atau setidaknya Indonesia yang lebih bersih dari korupsi, tetapi hanya beberapa di antaranya yang mengetahui cara untuk menggapai mimpi-mimpi tersebut. Wajar saja jika mimpi mereka yang digantungkan di langit selamanya tetap menjadi penghias malam. Tidak ada satu pun orang, termasuk pemilik mimpi itu yang meraihnya, malah justru meninggalkannya. Mereka punya cukup semangat untuk mengejar mimpi mereka. Hanya saja, semangat yang begitu besar habis terbuang sia-sia dengan jalan yang mengantarkan mereka semakin jauh dari mimpi-mimpi perubahan tersebut. Mereka tidak tahu darimana dan bagaimana cara memulai perubahan. Hingga akhirnya, ketika usia sudah sampai di batas akhir, kesadaran tentang jalan yang benar menuju mimpi mereka baru terpikirkan. Yah, hanya penyesalan yang bisa mereka lakukan.

Dalam artikel tersebut diberikan sebuah contoh kasus sederhana. Pada saat berbincang-bincang dengan teman atau rekan kerja, di antara beberapa topik di bawah ini, mana yang paling menarik untuk kalian bahas?

1. Situasi perekonomian dunia yang dipicu oleh tidak menentunya harga minyak bumi..
2    2. Iklim politik di tanah air dan perikiraan pemenang pemilu tahun ini.
      3. Kemacetan yang terus meningkat.
      4. Kondisi persaingan bisnis di industri tempat kerja kalian.
      5. Kebijakan manajemen puncak di tempat kerja atau manajemen kampus yang berubah.
      6. Menumpuknya pekerjaan atau tugas kuliah kalian akhir-akhir ini.

Dari hasil survey yang dilakukan penulisnya (Jimmy), 1-5 adalah topik yang paling diminati dan paling sering dibicarakan oleh banyak orang dari berbagai kalangan, termasuk tukang becak atau pun tukang parkir. Sedikit sekali yang membicakan topik 6. Jika pun ada yang membicarakan topik 6, hanya sedikit yang menuliskan dalam rencana kerja yang jelas dan rinci, dan lebih sedikit sekali yang mengerjakannya.

Setiap orang pada dasarnya punya tiga lingkaran dengan pusat yang sama dalam kaitannya dengan perubahan. Lingkaran yang paling luar adalah lingkaran pengamatan (circle of attention). Pada lingkaran ini kita hanya bisa jadi penonton. Kita praktis tidak memiliki kekuatan untuk melakukan apa-apa selain menerima apa yang terjadi.

Jika diambil contoh dari topik-topik di atas, topik 1-3 berada pada lingkaran pengamatan, kecuali orang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan yang cukup besar untuk mempengaruhi situasi-situasi tersebut. Atau, orang yang menjadi pelaku langsung dalam peristiwa tersebut sehingga ia memiliki pengaruh terhadap apa yang terjadi. Di luar dari itu, yang bisa dilakukan hanya mengamati dan berdoa.

Lingkaran yang kedua adalah lingkaran perhatian (circle of concern). Pada lingkaran ini, kita menjadi pemeran figuran. Kita bisa berinteraksi dengan pemeran utama atau pemeran pembantu tetapi kita tidak bisa berbuat banyak selain memberikan dukungan berupa upaya dan mungkin dana. Topik 4-5 berada pada lingkaran perhatian ini. Kecuali, tentu saja, kita adalah penguasa bisnis, ketua, kordinator, atau penguasa puncak dari perusahaan atau kegiatan yang sedang kita jalankan.

Lingkaran ketiga sekaligus lingkaran paling dalam adalah lingkaran pengaruh (circle of influence). Dalam lingkaran ini kita menjadi pemeran utama, kita lah pemegang pengaruh terbesar untuk membuat perubahan. Topik nomor 6 masuk dalam lingkaran ini. Lingkaran ini emang terlihat kecil pada awalnya. Namun, jika digarap dengan baik dan sungguh-sungguh, lingkaran ini akan membesar sehingga apa yang tadinya berada pada lingkaran perhatian dan lingkaran pengamatan bisa masuk ke dalam lingkaran pengaruh tersebut. Atau, apa yang selama ini menjadi pembicaraan kita tanpa punya upaya untuk mengubahnya, bisa kita ubah. Kita menjadi pemeran utama dan terlibat di dalamnya.

Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang teori di atas, ada cerita menarik yang dituliskan dalam artikel tersebut tentang seorang Vice President distribusi ayam se-sumatera. Ia adalah Pak Agus. Awalnya ia hanya seorang salesman dalam perusahan tersebut. Ia melakukan sebuah perubahan dari lingkaran pengaruhnya, yaitu mencatat stock ayam yang tersedia di setiap peternakan meskipun tidak dipetintahkan oleh atasannya. Selain itu, pak Agus juga membangun hubungan baik dengan para peternak tersebut, padahal dalam hal ini ia adalah costumers mereka.

Komitmen pak Agus untuk mengubah apa yang ada dalam lingkaran pengaruhnya telah memberinya kesempatan untuk mengubah apa yang ada dalam lingkaran perhatiannya.

Suatu ketika, perusahaan tersebut membutuhkan supply besar dalam waktu singkat. Para salesman yang lain langsung panik dan menyatakan tidak sanggup memenuhi permintaan tersebut. Sebaliknya, Pak Agus menyanggupi upaya tersebut. Berbekal catatan tentang ketersediaan ayam yang ada di hampir setiap peternakan dan hubungan baik dengan pemilik ternak, membuatnya mudah untuk menyelesaikan tantangan tersebut. Setelah itu, berbagai trobosan-trobosan luar biasa sering dilakukan pak Agus hingga akhirnya banyak orang yang mengakui kemampuan dan kegigihan pak Agus. Ia kemudian diangkat menjadi General Manager termuda, dan kemudian menjadi Vice President di perusahaan tersebut.

Dengan posisinya sekarang, apa yang dulu berada dalam lingkaran perhatian dan lingkaran pengamatan pak Agus, telah berada di dalam lingkaran pengaruhnya. Ia menjadi pemeran utama dalam setiap keputusan dan kebijakan yang ada dalam perusahaan tersebut.

Reinhold Neibuhr (google.com)
Memang tidak mudah untuk menjadikan apa yang ada di dalam lingkaran pengamatan dan perhatian menjadi di dalam lingkaran pengaruh kita. Jangankan mengubah, terkadang untuk membedakan apa yang berada di lingkaran perhatian, pengamatan dan pengaruh pun sulit, tidak banyak yang bisa membedakannya. Dibutuhkan keberanian, kebesaran jiwa dan kebijaksanaan seperti dalam doa yang dipanjatkan oleh Reinhold Nieburh pada tahun 1926. Dia berdoa, “Tuhan, berikanlah aku kebesaran jiwa untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah, dan kebijaksanaan untuk membedakan keduanya.” Atau seperti dalam doa, “Allahumma arinal haqqo-haqqo warju’nattiba’a wa arinal bathila-bathila warju’natinaba” (Ya Allah, tunjukilah kepadaku yang benar itu benar dan yang salah itu salah.)


Ada saat dimana kita tidak bisa mengubah sesuatu tetapi kita tidak bisa menerima kenyataan tersebut. Pada kesempatan lain, kita sebenarnya bisa melakukan perubahan tetapi kita tidak memiliki cukup keberanian untuk memulainya. Namun, sering kali kita kehilangan pijakan pada saat harus membedakan mana yang bisa kita ubah dan mana yang belum saatnya kita ubah.


Semoga kita memiliki kebijaksanaan ini untuk mengubah dunia, atau mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi Blognya ini ....

Tayangan

Cari Blog Ini

Teman-teman