Jumat, 10 Januari 2014

Tidak Ada yang Perlu Dibuktikan

“Tidak perlu. Kamu tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun.”


“Tidak semua orang akan menyukaimu, Nak,” kata Bapak suatu waktu, “Begitu juga dengan apa yang kamu lakukan. Siapapun kamu, apapun statusmu, bagaimana pun kamu melakukan tugasmu, selalu ada kekurangan di mata sebagian orang. Tenanglah, tidak perlu kamu pikirkan apa yang mereka katakan dan pikirkan. Sia-sia jika itu kamu lakukan. Lebih baik fokus dengan apa yang menjadi tugasmu. Lakukan semuanya dengan sebaik mungkin, dengan kejujuran, pegang teguh segala kepercayaan yang telah ditumpangkan di pundakmu.”

Aku mengangguk menyetujui. Kemudian aku bertanya, “Apa aku perlu membuktikan kepada mereka agar mereka berbalik menyukaiku?”

Bapak menghisap rokoknya, kemudian menghembuskannya ke udara. “Tidak perlu. Kamu tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun.”

“Kenapa?” tanyaku belum puas.

“Sepanjang perjalanan hidup manusia ada banyak orang yang selalu tidak suka, membenci, hingga ingin menjatuhkan. Bisa saja kamu melakukan sesuatu agar mereka menyukaimu, tetapi akhirnya kamu akan kehilangan dirimu; kamu hanya menjadi boneka yang dapat mereka mainkan jika mereka suka, atau dibuang jika mereka bosan. Biarkan mereka sibuk dengan ketidaksukaan mereka, dengan kebencian mereka, dengan tipu muslihat mereka. Kamu cukup fokus dengan kewajibanmu dan pasrahkan semuanya kepada Tuhanmu, Dia adalah penolong segala urusan.”

Tidak ada lagi yang ingin kutanyakan. Segera kami membenahi semua peralatan memancing dan beranjak pulang. Langit sudah mulai gelap. Di barat tinggal tersisa mega merah yang semakin lama semakin hilang. Tiga ekor ikan emas ini pasti enak untuk di bakar nanti malam.


06/11/2013

00:37

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi Blognya ini ....

Tayangan

Cari Blog Ini

Teman-teman