Senin, 14 Oktober 2013

Hatimu Bukan Kuasamu







Kau bisa berencana menikahi siapa, tetapi tidak bisa merencanakan
cintamu untuk siapa.

- Sudjiwo Tejo –

Hati terlepas dari akal. Segala apa yang dilakukan hati terlepas dari segala yang dipikirkan akal. Tidak bisa ditebak, tidak bisa dibaca. Hanya bisa dirasakan. Hati bergerak sesuai respon yang ia terima, tetapi kadang ia bertindak tanpa alasan tertentu. Ini yang sering kali membuat individu pemilik hati kewalahan untuk menuruti kemauan hati.

Hati sering dikaitkan dengan perasaan, cinta, dan sayang. Jika seseorang berbicara tentang hati tidak pernah lepas dengan perasaan, cinta ataupun sayang. Hati dianggap sebagai pintu masuknya cinta ataupun sayang. Jika ada sesuatu yang menyentuh hatimu, itu tandanya kamu akan mendapatkan cinta atau sayang.
Jika cinta berasal dari hati, itu berarti cinta tidak bisa ditebak kedatangannya. Jika seseorang sudah mendapatkan cinta, ia juga tidak bisa menolaknya. Sebesar apapun usahanya untuk menolak cinta yang datang kepadanya, sebesar itu pula cinta bertahan di hatinya.

Dari sini, aku menarik kesimpulan bahwa apa yang dikatakan Sudjiwo Tejo di atas sama memiliki kemiripan “teori” ini. Kamu bisa menikahi seseorang berdasarkan alasan-alasan tertentu, mungkin dia orang yang ditentukan orangtuamu sehingga untuk membahagiakan mereka kamu harus menikahinya. Mungkin juga ia adalah orang yang telah berjasa besar dalam hidupmu, sehingga untuk membalas jasanya kamu harus menikahinya. Bisa juga ia adalah orang yang kamu dapatkan dengan penuh perjuangan untuk dapat menikahinya. Alasan ini juga belum tentu berdasarkan cinta, mungkin ada sesuatu yang lain. Aku tidak tahu.
Tetapi cintamu, mungkin bukan untuk istri atau suamimu. Cintamu mungkin untuk orang lain yang tidak kamu sadari telah mencintaimu, ataupun sebaliknya. Seseorang yang kamu cintai tetapi tidak bisa kamu nikahi. Mungkin juga cintamu bukanlah seorang laki-laki atau perempuan yang bisa kamu nikahi, tetapi karena suatu keharusan yang membuatmu menikahi seseorang.

Jadi, siapa bilang menikah harus karena cinta? Tidak ada. Kamu bisa menikahi siapa saja yang kamu inginkan, dengan alasan apapun. Tidak perlu takut dengan keadaan sesudahnya, siapa yang tahu tentang hari depan? Tidak ada manusia yang tahu tentang hari depan. Hadapi saja.

Namun, dalam hidup kamu hanya bisa mencintai seseorang satu kali dalam satu waktu. Jika saat ini kamu telah mencintai seseorang, kamu tidak bisa mencintai yang lain. Jika kamu katakan saat ini kamu mencintai dua orang, apa benar-benar kamu mencintainya dengan tulus atau karena alasan tertentu? Menurut Sudjiwo Tejo, cinta itu tanpa alasan. Jika mau masih mencintai seseorang karena alasan ini-itu, itu bukan cinta, tapi kalkulasi. Wajar jika banyak orang yang mengatakan, “Zaman sekarang emang ada cinta yang tulus?” Ya memang nyaris tidak ada, karena saking sedikitnya.

Cinta tanpa alasan, menurutku, ketika kamu mencintai seseorang tanpa alasan-alasan logis. Kamu tidak tahu kenapa kamu mencintai dia. Perasaan itu muncul tiba-tiba. Tetapi kamu bisa melakukan apapun untuk seseorang yang kamu cintai tanpa memperhitungkan untun-rugi, tanpa peduli apakah dia bakal mencintaimu juga atau tidak, tanpa menghiraukan apa yang akan dikatakan orang lain kepadamu nantinya. Ketika kamu mengatakannya, kamu tidak pernah takut dengan penolakan.

Hidup, mati, kesempatan dalam hidup seseorang hanya ada sekali, begitu juga mencintai dan menikah. Jika hanya terjadi satu kali, kenapa tidak kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Jika kamu telah menemukan seseorang yang kamu cintai, nikahilah dia. Pasti sangat membahagiakan jika kita bisa hidup bersama seseorang yang kita cintai hingga akhir hayat. Jangan takut dengan masa lalumu.

Tetapi, kamu tidak bisa memaksakan cintamu jika orang yang kamu cintai tidak menghendaki cintamu karena mungkin ia telah memiliki cinta yang lain atau telah memutuskan untuk menikahi orang lain. Jika kamu memiliki keberanian, katakanlah. Jika tidak, cukup tunjukkan kalau kamu pernah mencintainya.

Kita memang tidak bisa merencanakan cinta kita untuk siapa, tetapi kita bisa mengusahakan cinta kita untuk seseorang yang kita cintai.

3 komentar:

  1. iuh mas, nggerus tenan tulisane ... :3

    BalasHapus
  2. hohoho.... aslinya cuma mau nanggepi pernyataan Sujowo tejo doang, tp kok malah jadi gini yak? haha

    BalasHapus

Isi Blognya ini ....

Tayangan

77390

Cari Blog Ini

Teman-teman