Ibu, anakmu ingin berkata padamu
Biarkan aku hidup dalam duniaku
Menatap masa depan dengan kedua
mata sendiri
Melangkah dengan kedua kaki
sendiri
Menggapai asaku dengan kedua
tanganku
Ayah, jangan khawatirkan aku lagi
Bekal yang kau berikan sudah
lebih dari cukup untukku tumbuh
Sekarang waktunya engkau berikan
aku kesempatan
Agar aku bisa membuktikan apa
yang engkau katakan
Tentang hidup yang tidak
selamanya di atas dan di bawah,
Tentang lelah dan rasa takut yang
akan kurasakan
Tentang harapan yang sering kali
timbul tenggelam
Dan tentang semua warna yang
membuat bumi ini tak kelabu
Ibu, meski jalananku berbatu dan
mulus
Aku akan tetap melewatinya dengan
tersenyum
Jika tanganku penuh luka dalam usaha
menggapai impian
Aku tidak akan mengeluh untuk
rasa sakitnya
Jika punggungku lelah ketika
menanggung semua beban kehidupan
Aku tetap percaya dengan janji
masa depan yang lebih baik
Ayah, sudah waktunya engkau
percaya
Anakmu yang selalu engkau gendong
di punggungmu
Sudah saatnya merasakan pahit
manis kehidupan seperti yang engkau rasa
Sudah saatnya engkau melepas
tangannya
Engkau tidak perlu takut
kehilangan genggamannya
Karena anakmu tahu kemana ia
harus menyandarkan lelahnya
Ibu, iringilah jalannya dengan
senyum teduhmu
Dengan begitu, ia akan merasa
tenang dalam perjalanannya
Doamu yang tidak pernah putus
menjadi kekuatan baginya
Restumu akan menjadi penguat
langkahnya
Ayah, lepaslah
ia dengan kepercayaanmu
Dengan begitu, ia akan merasa
yakin dengan tekadnya
Pesan-pesanmu akan menjadi modal
penambah semangatnya
Dan engkau tetapi menjadi
inspirasinya untuk melangkah maju
Ayah, ibu… hanya itu yang anakmu
minta
Karena anakmu punya mimpi yang
harus diraih
Anakmu punya harapan yang harus
digapai
Kepercayaan dan restu dari kalian
lah yang anakmu butuhkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar