![]() |
google.com |
Sebenarnya
orang-orang introver yang moody tidak
cocok diserahi tanggungjawab jadi pemimpin, karena karakter tersebut sangat
bermasalah dengan dirinya sendiri. Jika ia ingin menjadi pemimpin, seharusnya
dua karakter tersebut – introver dan moody–
harus bisa lepas dari dirinya. Selama dua karakter itu masih melekat di dalam
pribadinya, susah untuk menjadi pimpinan yang baik dan bisa menjadi panutan.
Moody adalah sifat kekanak-kanakan yang berbuat
tergantung suasana hati. Seperti anak-anak yang melakukan sesuatu dengan senang
hati jika hatinya sedang senang, atau melakukan sesuatu dengan malas-malasan
jika suasana hatinya sedang tidak baik. Bayangkan saja jika cewek yang sedang
PMS atau haid menjadi pemimpin, perasaan sensistifnya akan menjadi masalah.
Mungkin hal ini tidak terjadi pada semua cewek haid atau PMS. Tetapi jika pimpinan
itu moody dan tidak bisa dikontrol,
sudah bisa dipastikan ia akan mendapat banyak masalah. Apalagi jika ia sedang
dalam posisi memimpin suatu pekerjaan yang membutuhkan profesionalitas.
Karakter introver
sebenernya tidak terlalu bermasalah. Orang introver tetap bisa menjadi pimpinan
yang baik jika tidak dibarengi dengan sifat moody.
Setiap orang punya karakter dasar. Introver adalah salah satu karakter
dasar, seperti halnya ekstrover. Memang sebagian besar orang lebih suka
menyendiri, tertutup, dan terkesan hanya mementingkan hal-hal pribadi. Kebalikan
dari orang-orang ekstrover. Introver dan ekstrover adalah karakter dasar, tidak
bisa diubah, hanya bisa disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Berbeda
dengan moody, itu adalah karakter
yang masih bisa dipelajari dan diubah. Moody
muncul dari masa kanak-kanak. Ketika remaja sifat moody masih mendapat perhatian sehingga ia bertahan dalam pribadi
seseorang. Untuk mengubahnya memang membutuhkan waktu dan tenaga ekstra, tetapi
bukan tidak mungkin.
Kenapa
introver tidak terlalu cocok menjadi pimpinan dibanding orang-orang berkarakter
ekstrover? Umumnya dalam sebuah organisasi atau perusahaan, seorang pimpinan yang
baik adalah mereka yang bisa membaur dengan anggotanya, bisa memilih antara
kepentingan pribadi, anggota, dan organisasi atau perusahaan. Jika mengacu pada
pemahaman umum ini, orang-orang ekstrover lah yang cocok memegang posisi
tersebut. Namun, untuk soal kepemimpinan, setiap orang bisa, baik itu
pribadi-pribadi introver maupun ekstrover.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar