Jumat, 26 Juli 2013

Aktivitas Random si Jobseeker


sumber gambar : google.com

Lagi hujan nih di Jogja. Apa kabar di kota kalian? Beberapa hari ini cuaca Jogja memang sedang tidak menentu, unpredictable banget. Bisa aja pagi sampai siang panas, dan tiba-tiba malamnya hujan deras. Tapi kalau hari ini memang tidak terlalu cerah sih, langit mendung sejak tadi pagi. Akhirnya siang ini jutaan butir air turun serentak dari langit. Lumayan sih, sejuk, puasa juga nggak terasa terlalu berat. Yap, memang salah satu keuntungan puasa di Jogja tahun ini dengan cuaca yang sangat bersahabat banget. Beda banget dengan tahun lalu di Binjai yang panas banget. Kalau siang enaknya tidur beralaskan tikar di lantai sambil nyalain kipas angin. Besoknya langsung masuk angin. Itu tahun lalu sih. Apa kabar Binjai tahun ini yak? Apa masih sepanas biasanya? Semoga diberi kekuatan deh yak buat para muslim yang menjalankan ibadah puasa di Binjai dan sekitarnya.

Beberapa hari ini random banget, nggak ada kerjaan. Setiap hari sehabis sahur, shalat subuh, ngaji, langsung tidur dan baru bangun jam sembilan atau kadang jam setengah sebelas. Kadang bangun bisa langsung mandi, tapi seringnya tetep di kasur, nyalain leptop, dan online. Sesekali keluar kamar, nyalain motor, terus jalan-jalan ke kampus. Kadang beruntung kalau di kampus ada temen. Kalau nggak ada, lebih random lagi. Sampai di kampus nasuk ke parkiran, keliling sampai mushala, perpus, nggak ada orang langsung balik badan ke parkiran lagi, ambil motor, pulang. Kadang mampir ke kos temen. Sampai sana tiduran. Atau balik ke kos lagi. Sampai di kos ya online lagi. Kalau nggak ya tidur atau baca novel sambil nunggu buka.

Yak, inilah masa-masa yang harus dijalani sebagai penyandang status baru, pengangguran alias Job Seeker. 

Belom ngelamar kemana-mana sih. Baru pengen aja, ada beberapa yang harus disiapkan sebelum memutuskan untuk melamar kerja. Nggak lama, cuma 3-6 bulan. Persiapan ini penting menurutku sebelum akhirnya aku memutuskan untuk melamar kerja sekarang tapi akhirnya nggak ada waktu lagi. lebih baik disiapkan sekarang. Ya walaupun harus mengorbankan waktu sebagi fresh graduate. Kalau kata temenku yang, sepertinya, sudah cukup berpengalaman dalam hal lamar-melamar kerja tapi sampai sekarang belom dapat kerja, kalau udah lama mengganggur bakal menjadi pertimbangan kesekian oleh pihak perusahaan dibanding mereka yang fresh. Sebab, menurut temanku itu, mereka yang masih fresh masih mudah diatur sesuai kriteria yang diinginkan perusahaan dibanding mereka yang udah nggak fresh lagi. Mereka yang udah nggak fresh lagi pola pikirnya sudah banyak terpengaruh dengan dunia luas, kebebasan, dsb., jadi, menurut temenku itu, bakal menjadi masalah bagi perusahaan dan lebih susah di atur sesuai kriteria perusahaan. Kecuali jika yang udah nggak fresh itu punya pengalaman organisasi atau kerja yang cukup banyak dan dibutuhkan perusahaan.

Aku nggak tau sih seberapa banyak pengalaman yang aku punya, kemampuan yang aku bisa, tapi aku tetap yakin dapet kerjaan yang baik. Ada banyak perusahaan, ada banyak peluang kerja, banyak posisi yang diinginkan, mungkin sebagian besar menolak. Ya nggak masalah. Karena kita cuma butuh satu posisi kan? Selagi punya idealisme, dinikmati aja. Ada saatnya kok. Ada saatnya kita harus mempertimbangkan dengan sangat matang apakah kita harus tetap bertahan dengan idealisme yang kita pegang atau beralih ke realitas (jika idealisme itu dirasa kurang sesuai dengan realitas).

Saat ini sih aku masih pengen ngejer idealisme yang udah aku pegang. Ya pengen aja ngerasain kerjaan yang udah dipengeni sejak lama. Kalaupun nantinya tetap nggak dapet juga, ya terima aja apa yang ada.
Jogja udah nggak ujan. Sekarang sudah sore. Mendadak matahari muncul dari balik awan gelap yang sedari tadi membumbung Jogja, menyinari sore kota ini dengan cahaya keemasannya. Sejak puasa, jalanan menjadi ramai. Ada banyak penjual takjil berjejer di sepanjangan jalan. Nggak tau deh makanannya terjamin sehat atau nggak. Tapi ya banyak juga tuh yang mampir beli.

Mulai jam lima sore, masjid-masjid di sekitar Jogja mulai ramai oleh aktivitas jamaah yang kebanyakan anak muda, mungkin mahasiswa dan pengangguran seperti aku, mencari takjil gratis. Hampir seluruh masjid di Jogja pasti menyediakan takjil gratis. Mungkin begitu perhatiaannya mereka terhadap mahasiswa dan para pengangguran sehingga diberi takjil gratis. Bagi yang aktif, setiap sore mereka akan berkeliling dari masjid ke masjid. Kemudian membuat semacam catatan dan daftar masjid yang takjilnya paling enak. Kalau sudah lengkap, dirangkum, dijilid, kemudian tahun depan dijual. Pasti laku keras.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi Blognya ini ....

Tayangan

Cari Blog Ini

Teman-teman