Kamis, 26 Juni 2014

Jujur, Aku Takut!

www.usahataqwa.com

Sore kemarin ketika kami hendak ke laut mencari data melewati rumah yang ada di ujung desa, beberapa anggota keluarga menangis. Kata pak Kades Tuada, putra bapak Hasan, kepala BPD desa Tuada meninggal sekitar jam lima sore. Ia meninggal di rumah salah satu anak pak Hasan di Jailolo. Kami langsung berbalik ke rumah pak Kades, tempat kami tinggal empat hari ke depan dan tidak jadi mengambil data. Malamnya kami mengunjungi rumah duka. Pak Hasan menemui kami di teras rumah, ia terlihat tegar. Aku mendengar sesenggukan dari dalam rumah. Pak Hasan banyak bercerita tentang almarhum. Sebenarnya almarhum adalah putra angkat pak Hasan karena beliau tidak memiliki anak laki-laki. Almarhum baru lulus kuliah tahun lalu di Ambon.

Salah seorang perempuan keluar memanggil pak Hasan sambil membawa handphone, ada yang ingin bicara katanya. Pak Hasan masuk ke dalam menerima panggilan. Beberapa saat kemudian pak Hasan kembali. “Pacar almarhum,” kata pak Hasan. “Tidak bisa datang ke sini karena di rumah juga sedang terkena musibah,” ujarnya. Pak Hasan juga bercerita, rencananya dalam waktu dekat ini saya mau diajak ke Seram (pulau Seram, Maluku) menemui keluarga si perempuan. Namun, Allah punya rencana yang lebih baik.

Jujur, setiap kali datang ke tempat orang yang meninggal aku selalu merasa takut. Kadang ketika mendengar kabar ada seseorang yang masih seusiaku meninggal, aku sering memikirkan bagaimana jika aku meninggal dalam waktu dekat? Diusiaku saat ini, aku merasa dosaku terlalu banyak untuk menghadapi kematian. Bukan kematiannya yang ditakuti, tetapi saat setelah kematian itu yang aku takuti.

Aku sering mendengar orang merasa tidak takut dengan kematian. Mati memang tidak perlu ditakuti, karena semua orang pasti akan mati pada akhirnya. Mati adalah bagian dari proses kehidupan yang harus dan pasti akan dilalui. Begitu komentar orang-orang. Mengenai berbagai peristiwa yang akan terjadi setelah kematian, ada orang yang mengkhawatirkan ada juga yang menanggapinya dengan tenang. Mereka yang tenang, biasanya berpikir bahwa belum pernah ada yang bisa membuktikan semua kejadian itu memang ada sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan. Bagi mereka hidup ini mudah, begitu juga kematian dan segala kejadian yang ada setelahnya. Hadapi saja, semuanya pasti kita hadapi.

Namun, aku tetap ketakutan. Aku salah satu orang yang percaya bahwa kejadian-kejadian, siksaan, pertanggungjawaban setelah kita mati itu benar. Kita memang menghadapinya, tetapi pertanggungjawaban itu yang aku belum siap dan aku takutkan. Ketika kutimbang, terlalu banyak dosa yang telah aku lakukan ketimbang amalan baik. Aku sadar dengan dosaku, aku sadar dengan kematian yang sewaktu-waktu akan datang menjemputku, aku sadar bahwa segala pertanggungjawaban pasca kematian itu pasti terjadi, tetapi segala perbuatan dosa itu juga dengan sadar tetap aku lakukan. Aku percaya semuanya. Segala yang disebutkan dalam Al-Quran aku percaya.


Dan, semoga bisa menjadi lebih baik sehingga aku siap ketika sesuatu yang kematian itu datang. Tidak hanya saat kematiannya, tetapi semua proses setelahnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi Blognya ini ....

Tayangan

Cari Blog Ini

Teman-teman