inspirably.com |
Iklan itu emang bener
sih. Kalau dilihat realitanya, banyak banget orang-orang atau kelompok-kelompok
yang cuma bisa berkoar-koar di kandang, tetapi ketika menghadapi permasalahan
secara langsung ya kecut juga. Memang itu gak semua. Tetapi secara umum, itu
cukup mewakili.
Kita hidup di dunia
nyata, bukan di dunia konsep. Kalau waktu cuma dihabiskan untuk membahas
beraneka konsep tetapi prakteknya tidak pernah berjalan, ya sama aja. Malah
seringkali, konsep yang sudah dibahas sangat matang, siang-malam, bahkan sampe
gak mandi juga gak makan, tidak tidak bisa dilaksanakan karena tidak sesuai
dengan keadaan lapangan.
Konsep memang penting,
tetapi harus dibarengi dengan survey lokasi dan masalah yang memang sedang
terjadi di lapangan. Membahas masalah yang tidak pernah atau belum terjadi
malah justru membuat masalah. Tetapi, itu semua masih lebih baik daripada punya
banyak konsep tetapi ketika diminta mempraktekkan di lapangan tidak bisa!
Sangat-sangat memalukan.
Ada sedikit cerita untuk
hal ini. Ada seorang cowok, jomblo, sedang tertarik dengan salah seorang cewek.
Suatu ketika cewek tersebut, bersama teman-temannya sedang mencari dana untuk
kegiatan mereka dengan menjual bunga mawar di perempatan jalan. Si cowok punya
rencana untuk mengungkapkan perasaannya. Ia akan pura-pura melewati perempatan
tempat ia berjualan, kemudian berhenti ketika lampu merah menyala. Cewek
tersebut akan menghampirinya dan menawarkan bunga kepadanya. Kemudian Ia
membeli satu mawar dan memberikannya kepada cewek itu sekaligus mengungkapkan
perasaannya. Ia membayangkan bisa berhasil mendapatkan cewek yang selama ini ia
kagumi. Ah, rencana yang sempurna. Saatnya eksekusi....
Cowok tersebut melakukan
rencananya. Seperti yang dibayangkan, cewek itu menghampirinya dan menawarkan
bunga kepadanya. Sempurna! Sekarang tinggal melakukan rencana selanjutnya.
Tetapi, cowok itu malah diliputi keraguan yang tidak jelas muaranya. Ia takut
jika ternyata cewek tersebut menolaknya, kemudian marah, kemudian mereka
menjadi saling berjauhan dan tidak lagi saling sapa. Ia tidak mau hal itu
terjadi, lebih baik berteman saja daripada mengungkapkan perasaan tetapi malah
nantinya jadi tidak berteman lagi. Akhirnya, karena keraguan yang tidak
berdasar itu, ia menolak membeli bunga yang ditawarkan cewek tersebut. Ketika
lampu hijau menyala, ia berlalu dengan perasaan menyesal.
Contoh lain, seorang aktivis lingkungan
menyerukan untuk menjaga menjaga kebersihan. Siap menegur siapapun yang membuat
sampah sembarangan. Suatu kali, ketika ia mengikuti sebuah seminar. Ada seorang
dosen yang membuang bungkus snack sembarangan. Ia udah bersiap menegur orang
tersebut. Tetapi, setalah tau ternyata ia adalah dosen yang cukup disegani di
kampus tersebut, akhirnya ia mengurungkan niatnya. Ia sungkan dan merasa tidak
enak hati untuk menegur dosen tersebut.
Akhirnya ia berkumpul dengan teman-temannya dan berpura-pura tidak tahu
kejadian tersebut.
Ah, begitulah. Praktik
lapangan tidak semudah menyusun konsep. Tetapi, dalam beberapa hal dan bagi
sebagian orang, praktik lebih mudah daripada teori. Sinkronisasi antara
keduanya juga penting dan diperlukan.
Apapun itu, silakan
membuat perubahan dengan caramu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar