Minggu, 14 Oktober 2012

Sekilas Sejarah Calon Arang


Cerita Calon Arang banyak dikenal di lingkungan masyarakat Jawa, khususnya Jawa Timur dan Bali. Di Jawa Timur, tepatnya di dusun Butuh, desa Sukorejo, kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri terdapat sebuah situs yang dipercaya sebagai peninggalan Calon Arang. Di Bali terdapat tradisi kesenian tradisional yang mengangkat cerita tentang pertarungan Ni Rangda (Calon Arang) sebagai simbol kejahatan dengan Barong yang menyimbolkan kebaikan. Kesenian ini kerap kali ditampilkan sebagai daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali.

wayang.files.wordpress.com
Jika menilik kepada sejarahnya, teks asli cerita Calon Arang pertama kali ditulis di Bali. I Made Suastika menyebutkan hal tersebut dalam bukunya Calon Arang dalam Tradisi Bali (1997). Ia mengemukakan bahwa ada kemungkinan teks asli Calon Arang berada di Karangasem, Bali. Hal tersebut dibuktikan dengan kolofon yang masih utuh yang menerangkan bahwa teks Calon Arang ditulis di Smadri Camara, kabupaten Karangasem, Bali pada zaman pemerintahan kerajaan Gelgel abad ke-16. Nama Smadri Camara diidentifikasikan dengan daerah Sidemen di kaki gunung Agung yang ketika itu menjadi bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan Gelgel (Suastika, 1997: 48).
Profesi penulisan yang dilakukan di tengah-tengah masyarakat Bali merupakan kebutuhan, sehingga menghasilkan karya-karya yang bermutu. Ketika Raja Dalem Watu Renggong berkuasa di Gelgel (1460 – 1550), para penyair (penyarikan) dan pendeta yang hidup pada masa itu mendapat perhatian cukup besar dari kerajaan. Jumlah karya sastra yang lahir pada masa kekuasaan Raja Dalem Watu Renggong juga cukup banyak, salah satu di antaranya teks Calon Arang (ibid, :42). 
Sejarah Calon Arang juga dihubungkan dengan kehidupan Gunapriya Dharmapatni atau Mahendradatta (www.balipos.co.id). Namun, tidak banyak data sejarah yang menerangkan hal tersebut. Dalam Tafsir Sejarah Negarakertagama (2011) menyebutkan bahwa Gunapriya Dharmapatni atau Mahendradatta merupakan ibu raja Airlangga dari perkawinannya dengan raja Bali Sri Dharmodayana Warmadewa (Muljana, 2011: 27). Selain itu, Gunapriya Dharmapatni atau Mahendradatta juga dihubungkan dengan sosok Rangda dalam kesenian Bali yang mengisahkan pertarungan Barong dengan Randa (wikipedia). 


2 komentar:

  1. punya buku I Made Suastika? saya beli dong...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada, fotocopian. fotocopi dari buku perpus ugm... lagi butuh untuk apa?

      Hapus

Isi Blognya ini ....

Tayangan

Cari Blog Ini

Teman-teman