Cerita Calon Arang banyak dikenal di lingkungan masyarakat Jawa,
khususnya Jawa Timur dan Bali. Di Jawa Timur, tepatnya di dusun Butuh, desa
Sukorejo, kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri terdapat sebuah situs yang
dipercaya sebagai peninggalan Calon Arang. Di Bali terdapat tradisi kesenian
tradisional yang mengangkat cerita tentang pertarungan Ni Rangda (Calon Arang)
sebagai simbol kejahatan dengan Barong yang menyimbolkan kebaikan. Kesenian ini
kerap kali ditampilkan sebagai daya tarik bagi wisatawan lokal maupun
mancanegara yang berkunjung ke Bali.
wayang.files.wordpress.com |
Jika menilik kepada sejarahnya, teks asli cerita Calon Arang pertama kali
ditulis di Bali. I Made Suastika menyebutkan hal tersebut dalam bukunya Calon Arang dalam Tradisi Bali (1997).
Ia mengemukakan bahwa ada kemungkinan teks asli Calon Arang berada di
Karangasem, Bali. Hal tersebut dibuktikan dengan kolofon yang masih utuh yang
menerangkan bahwa teks Calon Arang ditulis di Smadri Camara, kabupaten Karangasem, Bali pada zaman pemerintahan
kerajaan Gelgel abad ke-16. Nama Smadri
Camara diidentifikasikan dengan daerah Sidemen di kaki gunung Agung yang
ketika itu menjadi bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan Gelgel (Suastika,
1997: 48).
Profesi penulisan yang dilakukan di tengah-tengah masyarakat Bali
merupakan kebutuhan, sehingga menghasilkan karya-karya yang bermutu. Ketika
Raja Dalem Watu Renggong berkuasa di Gelgel (1460 – 1550), para penyair (penyarikan) dan pendeta yang hidup pada
masa itu mendapat perhatian cukup besar dari kerajaan. Jumlah karya sastra yang
lahir pada masa kekuasaan Raja Dalem Watu Renggong juga cukup banyak, salah satu
di antaranya teks Calon Arang (ibid, :42).
Sejarah Calon Arang juga dihubungkan dengan kehidupan Gunapriya
Dharmapatni atau Mahendradatta (www.balipos.co.id). Namun, tidak banyak data
sejarah yang menerangkan hal tersebut. Dalam Tafsir Sejarah Negarakertagama (2011) menyebutkan bahwa Gunapriya
Dharmapatni atau Mahendradatta merupakan ibu raja Airlangga dari perkawinannya
dengan raja Bali Sri Dharmodayana Warmadewa (Muljana, 2011: 27). Selain itu,
Gunapriya Dharmapatni atau Mahendradatta juga dihubungkan dengan sosok Rangda
dalam kesenian Bali yang mengisahkan pertarungan Barong dengan Randa
(wikipedia).
punya buku I Made Suastika? saya beli dong...
BalasHapusada, fotocopian. fotocopi dari buku perpus ugm... lagi butuh untuk apa?
Hapus