Sabtu, 30 Juni 2012

MATI JIWA, MATI TUBUH



yang merasakan hari seperti ini
juga bukan kau saja
cahaya matamu yang kabur karena embun
lelehkan taburan pada wajahmu yang semakin sendu
tadinya kau ingin tersenyum
namun luka yg terluka semakin menikam hatimu
perih dan sakitnya takt terperihkan

pernah juga kau datang padaku; berbagi
aku yg tak mengerti hanya menatapmu iba
tapi pipiku memerah sakit karena kau marah
tak ingin seorang pun menusukmu lagi dgn tatapan
aku menunduk, mengakui salahku

jalanan ini, katamu, terlalu sering tertumpah darah
keringat mungkin telah membanjiri setiap jejakmu
lembaran janji mungkin telah menutup semua pandangmu
lipatan-lipatan rayuan juga tak akan lagi terlihat 
karena dia tepat di depan pelupukmu

aku tak mau mati di sini, katamu
tetapi tak keberatan jika memang nafasku habis di sini
aku akan tetap seperti ini, dan di ujung sana dgn balasan dariNya
tidak ada harapan bertemu anjing yg akan membawaku pada taman-taman surga
aku akan tetap seperti ini
karena sejak aku hidup, aku sudah mati

jangan berkata padaku tentang hidup, dan ujung kehidupan
biar keindahan diujung sana untuk permataku, bukan aku
tanpa goresan padanya; tanpa luka di hatinya
aku yang telah mati, tak akan pernah merasakan keindahan di ujung

esok, jika kau datang lagi ke sini, katamu
bawa aku ke tempat aku akan lahir
aku akan manjalani lagi hidupku ketika mati tubuhku
dan melengkapi jiwaku yg lebih dulu mati

jogja, 27/06/2012 

ardianjusto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi Blognya ini ....

Tayangan

Cari Blog Ini

Teman-teman