Selasa, 15 November 2011

Seharusnya Lelaki...


” Wahai Fatimah yang lebih utama dari semua itu adalah keridha’an Suami terhadap Istrinya. Jika suamimu tidak Ridha, aku tidaklah akan mendoakanmu. Tidakkah engkau ketahui, Ridha Suami adalah Ridha ALLAH S.W.T, dan kemarahannya adalah kemarahan ALLAH S.W.T ?”

Beberapa waktu lalu (udah lama sih) saya pernah membuat catatan tentang derajat ayah dan ibu. Dalam catatan itu saya menuliskan bahwa tidak ada ayat atau dalil (aqli maupun naqli) sejauh pengetahuan saya yang menegaskan derajat seorang ayah. Padahal, dalam sebuah keluarga, peran seorang ayah sama besar dengan ibu. Mungkin dalam hal-hal tertentu, apa yang dilakukan ibu lebih terlihat ketimbang ayah. Seperti yang saya katakan juga dalam catatan tersebut, perlu perenungan khusus agar kita dapat mengetahui seberapa jauh peran ayah dalam kehidupan kita.

http://zulliyan.blogspot.com
Siang tadi, saya mencari-cari artikel di internet dan menemukan sebuah artikel tentang nasihat Rasulullah Saw kepada putrinya, Fatimah Az-Zahra. Salah satu nasihat yang sangat menarik saya karena sekaligus menjawab pertanyaan saya tentang derajat seorang Ayah. Dalam sebuah hadits (dalam artikel  tersebut tidak begitu jelas perawinya) disebutkan bahwa ridha suami merupakan Allah swt. Jika suami ridho, maka Allah pun ridho. Begitu juga sebaliknya, jika seorang suami murka, maka Allah Swt pun murka.

Meski begitu, hadits ini tidak bisa digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang mengandung unsur kekerasan kepada istri. Sudah jelas, bahwa ridho suami yang juga ridho Allah adalah suami yang senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah Swt. Suami yang bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang kepada istri, anak-anak, keluarga.

Bagi para cewek ketika ingin mencari calon suami, utamakan keimanannya agar segala perbuatan yang kalian lakukan semata-mata hanya untuk suami dan anak-anak, akan dibalas dengan balasan yang luar biasa tinggi dari Allah Swt.

” Jika ALLAH menghendaki,niscaya penggilingan itu akan berputar dengan sendirinya untukmu. Tapi ALLAH menghendaki dituliskan-nya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskan-nya beberapa kasalahanmu. Dan diangkatnya beberapa derajat untukmu bila wanita menggiling gandum untuk suami dan anaknya. Dan ALLAH menuliskannya setiap gandum yang digilingkannya SATU kebaikan dan mengangkatnya SATU derajat “

” Wahai Fatimah, wanita yang berkeringat. Ketika wanita menggiling gandum untuk suami dan anaknya. ALLAH akan menjadikan antara dirinya dan Neraka tujuh parit. Wanita yang meminyaki dan menyisiri rambut anaknya, serta mencuci pakaian mereka. ALLAH akan mencatat pahala seperti memberi seribu orang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang telanjang. Sedangkan wanita yang menghalangi hajat tetanga-tetangganya, ALLAH akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautsar diahari kiamat.”

” Wahai Fatimah yang lebih utama dari semua itu adalah keridha’an Suami terhadap Istrinya. Jika suamimu tidak Ridha, aku tidaklah akan mendoakanmu. Tidakkah engkau ketahui, Ridha Suami adalah Ridha ALLAH S.W.T, dan kemarahannya adalah kemarahan ALLAH S.W.T ?”

” Wahai Fatimah, wanita yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta dengan niat yang benar. ALLAH S.W.T menghapuskan dosa-dosanya. Dan akan mengenakan seperangkat pakaian hijau, dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut ditubuhnya seribu kebaikan ( setiap helai seribu kebaikan ).. Wanita yang tersenyum dihadapan suaminya, ALLAH memandangnya dengan pandangan Rahmat.

Subhanallah, sungguh besar balasan Allah kepada para suami dan istri yang senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah Swt, juga mereka yang saling menyayangi dengan penuh ketulusan kepada Allah Swt.

Hadits-hadits di atas saya unduh dari artikel yang termuat dalam blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi Blognya ini ....

Tayangan

Cari Blog Ini

Teman-teman