”
Wahai Fatimah yang lebih utama dari semua itu adalah keridha’an Suami terhadap
Istrinya. Jika suamimu tidak Ridha, aku tidaklah akan mendoakanmu. Tidakkah
engkau ketahui, Ridha Suami adalah Ridha ALLAH S.W.T, dan kemarahannya adalah
kemarahan ALLAH S.W.T ?”
Beberapa waktu lalu (udah lama
sih) saya pernah membuat catatan tentang derajat ayah dan ibu. Dalam catatan
itu saya menuliskan bahwa tidak ada ayat atau dalil (aqli maupun naqli) sejauh
pengetahuan saya yang menegaskan derajat seorang ayah. Padahal, dalam sebuah
keluarga, peran seorang ayah sama besar dengan ibu. Mungkin dalam hal-hal
tertentu, apa yang dilakukan ibu lebih terlihat ketimbang ayah. Seperti yang
saya katakan juga dalam catatan tersebut, perlu perenungan khusus agar kita
dapat mengetahui seberapa jauh peran ayah dalam kehidupan kita.
http://zulliyan.blogspot.com |
Siang tadi, saya mencari-cari
artikel di internet dan menemukan sebuah artikel tentang nasihat Rasulullah Saw
kepada putrinya, Fatimah Az-Zahra. Salah satu nasihat yang sangat menarik saya
karena sekaligus menjawab pertanyaan saya tentang derajat seorang Ayah. Dalam
sebuah hadits (dalam artikel tersebut tidak
begitu jelas perawinya) disebutkan bahwa ridha suami merupakan Allah swt. Jika
suami ridho, maka Allah pun ridho. Begitu juga sebaliknya, jika seorang suami
murka, maka Allah Swt pun murka.
Meski begitu, hadits ini tidak bisa
digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang mengandung
unsur kekerasan kepada istri. Sudah jelas, bahwa ridho suami yang juga ridho
Allah adalah suami yang senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah Swt. Suami
yang bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang kepada istri, anak-anak,
keluarga.
Bagi para cewek ketika ingin
mencari calon suami, utamakan keimanannya agar segala perbuatan yang kalian
lakukan semata-mata hanya untuk suami dan anak-anak, akan dibalas dengan
balasan yang luar biasa tinggi dari Allah Swt.
”
Jika ALLAH menghendaki,niscaya penggilingan itu akan berputar dengan sendirinya
untukmu. Tapi ALLAH menghendaki dituliskan-nya untukmu beberapa kebaikan dan
dihapuskan-nya beberapa kasalahanmu. Dan diangkatnya beberapa derajat untukmu
bila wanita menggiling gandum untuk suami dan anaknya. Dan ALLAH menuliskannya
setiap gandum yang digilingkannya SATU kebaikan dan mengangkatnya SATU derajat
“
”
Wahai Fatimah, wanita yang berkeringat. Ketika wanita menggiling gandum untuk
suami dan anaknya. ALLAH akan menjadikan antara dirinya dan Neraka tujuh parit.
Wanita yang meminyaki dan menyisiri rambut anaknya, serta mencuci pakaian
mereka. ALLAH akan mencatat pahala seperti memberi seribu orang lapar dan
memberi pakaian kepada seribu orang telanjang. Sedangkan wanita yang
menghalangi hajat tetanga-tetangganya, ALLAH akan menghalanginya dari meminum
air telaga Kautsar diahari kiamat.”
”
Wahai Fatimah yang lebih utama dari semua itu adalah keridha’an Suami terhadap
Istrinya. Jika suamimu tidak Ridha, aku tidaklah akan mendoakanmu. Tidakkah
engkau ketahui, Ridha Suami adalah Ridha ALLAH S.W.T, dan kemarahannya adalah
kemarahan ALLAH S.W.T ?”
”
Wahai Fatimah, wanita yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik
hati dan ikhlas serta dengan niat yang benar. ALLAH S.W.T menghapuskan
dosa-dosanya. Dan akan mengenakan seperangkat pakaian hijau, dan dicatatkan
untuknya dari setiap helai bulu dan rambut ditubuhnya seribu kebaikan ( setiap
helai seribu kebaikan ).. Wanita yang tersenyum dihadapan suaminya, ALLAH
memandangnya dengan pandangan Rahmat.
Subhanallah, sungguh besar
balasan Allah kepada para suami dan istri yang senantiasa tunduk dan patuh
kepada Allah Swt, juga mereka yang saling menyayangi dengan penuh ketulusan
kepada Allah Swt.
Hadits-hadits di atas saya unduh
dari artikel yang termuat dalam blog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar